Pembukaan Dauroh Ta’lim Al-Turatsy Angkatan III Tahun Akademik 2018-2019

Pembukaan Dauroh Ta’lim Al-Turatsy Angkatan III

Tahun Akademik 2018-2019

Penulis: Nihayah (Musyrifah Ma’had al-Jami’ah)

 IMG-20181212-WA0018

Ma’had al-Jami’ah IAIN Tulungagung,  kembali menggemparkan isi jagad raya. Tidak berselang lama dari acara Seminar At-Tashil  maupun Khatmil Qur’an Kubro kemarin, ma’had kembali mengadakan agenda besar yakni Dauroh Ta’lim Al-Turatsy. Dauroh Ta’lim Al-Turatsy ini merupakan inovasi dari program ma’had terdahulu. Tercatat sampai saat ini, daurah ta’lim sudah berlangsung sebanyak 3 kali, yakni pada liburan semester gasal 2016, 2017 dan 2018. Daurah ini dilaksanakan selama 21 hari, mulai hari Senin sampai dengan hari Sabtu dengan beragam kajian kitab. Dauroh ta’lim al-Turatsy merupakan kegiatan yang mengkaji dan mengulas secara lebih mendalam mengenai kitab-kitab turats atau kitab kuning.

Tepat pada hari Rabu, 12 Desember 2018 pukul 08.19 WIB dilaksanakan Pembukaan Dauroh Ta’lim Angkatan ke-3, di lantai V Gedung Pasca Sarjana IAIN Tulungagung. Acara ini, dihadiri oleh Wakil Rektor III (bapak Dr. H. Abad Badruzzaman., Lc., M.Ag.), Mudir Ma’had al-Jami’ah (Dr. K.H. Teguh., M.Ag), segenap murobbi, murobbiah, dan mahasantri Ma’had al-Jami’ah.Tercatat sejumlah 320 mahasantri mukim di asrama mahad al-jami’ah dan 50 mahasantri non mukim ma’had al-jami’ah turut serta ambil bagian dalam kegiatan ini. Acara Pembukaan ini di pandu oleh dua mahasantri yang didelegasikan untuk membacakan susunan acara, dengan 3 bahasa sekaligus. Yaitu, bahasa Arab, bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia. Atas nama Lia Ni’matul Maula dari jurusan Pendidikan bahasa Arab dan Khanza Adawiyah Sasmita dari jurusan Tadris IPS.

Acara ini dibuka dengan bacaan basmalah, kemudian dilanjutkan pembacaan ayat suci al-Quran yang dibacakan oleh Siti Isna Amimatul Mutamimah dari jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI) yang juga merupakan mahasantri mukim di asrama Ma’had al-Jami’ah. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh Ustadz Dr. K.H. Teguh., M.Ag. selaku Mudirul Ma’had al-Jami’ah, beliau menyampaikan beberapa hal diantaranya:

  1. Apresiasi kepada bapak Dr. Abad Badruzzaman., Lc., M.Ag.yang menyempatkan hadir untuk membuka acara dauroh ta’lim tahun ini
  2. Melaporkan kegiatan dauroh ta’lim dengan jumlah peserta kurang lebih 370 mahasantri dengan perincian 320 mahasantri ma’had mukim dan 50 lainnya mahasantri non mukim, disamping itu juga menyinggung sedikit mengenai dauroh tahfidz yang insya Allah akan dimulai pada tanggal 18 Desember 2018.
  3. Melaporkan kepada bapak Wakil Rektor III, bahwa pelaksanaan madin lanjutan yang diinstruksikan oleh bapak Rektor berhasil dilaksanakan dengan jumlah kelas mencapai lima kelas.
  4. Penyampaian 5 kitab yang dikaji, yaitu kitab Minahus Saniah (Ustadz Muhamad Fatoni, M.Pd.I), Majmu’ ‘Ala Arba’i Rasa’il (Uastadz Rohmat S.Hum., M.Pd.I), Sullamut Taufiq (Ustadzah Ashima Faidati, M.Sy), Risalatul Mahid (Ustadzah Saudah), dan Akhlaqul Banat (Ustadzah Fauziyah Uzayinanna, M.Pd) yang dilaksanakan hari Senin sampai hari Sabtu, dari pukul setengah delapan pagi hingga setengah empat sore.

Mengutip sambutan beliau, mudirul ma’had: “Pada hakekatnya, kitab Turatsy merupakan kitab yang dijadikan sandaran para cendekiawan dalam menguatkan pendapat mereka.” Kitab turats dianggap sebagai rujukan dan referensi yang kuat dalam dunia akademik secara keseluruhan. Karenanya, mempelajari kitab turats adalah hal penting terutama bagi kampus yang bernuansa islam.

Di akhir sambutannya, Mudir Ma’had al-Jami’ah, Dr. K.H. Teguh, M.Ag., memohon kepada bapak Wakil Rektor III,  Dr. H. Abad Badruzzaman., Lc., M.Ag. agar berkenan memberi sambutan sekaligus pengarahan kepada pengelola dan mahasantri pada umumnya dan membuka acara dauroh Ta’lim al-Turatsy.

Di awal sambutannya Wakil Rektor III,  Dr. H. Abad Badruzzaman., Lc., M.Ag.,  dengan lihainya menyampaikan sambutan dengan bahasa Arab dan Inggris, namun karena melihat sebagian audien kurang memahami apa yang disampaikan, beliau mengganti bahasanya dengan bahasa Indonesia.

Sebenarnya ada 3 agenda bersamaan, namun kecintaan beliau pada Ma’had al-Jami’ah, nampaknya lebih mendorong beliau untuk “menghadiri agenda Ma’had al-Jami’ah” meski dengan menu yang ala kadarnya. Sontak saja, hal tersebut disambut dengan riuh tepuk tangan dari para mahasantri yang hadir.

Beliau menyampaikan bahwa komitmen pimpinan terhadap kegiatan Ma’had al-Jami’ah begitu besar. Akan tetapi, terkait anggaran dana untuk menopang kegiatan belum seluruhnya bisa dipenuhi. Dikarenakan, agenda kampus terkait bidang kemahasiswaan sangatlah banyak. Beliau meyakinkan bahwa secara ruhiyah, hal tersebut tidak akan menurunkan komitmen pimpinan untuk senantiasa memberikan dukungan penuh terhadap Ma’had al-Jami’ah IAIN Tulungagung. Kedua, beliau sampaikan apresiasi yang luar biasa kepada para jajaran murobbi dan murobbiah yang telah menyumbangkan dedikasinya untuk mengelola ma’had. Beliau memberikan saran apabila, para murobbi dan murobbiah mulai lelah dalam mengabdi untuk senantiasa mengingat jargon kemenag yaitu “Ikhlas Beramal”, sontak hal itu mengundang tawa audien yang memecahkan suasana.

Kemudian, beliau mengutip sebuah hadits riwayat Abu Muslim; “Man salaka thoriiqon, yaltamisu fihi ‘ilman sahhalallahu lahu thoriqon ilal jannati” yang artinya, barangsiapa menempuh jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan jalannya menuju surga. Secara tidak langsung seorang yang menuntut ilmu, berarti ia sedang menempuh jalan menuju surga.

Beliau juga memberi wejangan kepada mahasantri, terkait dengan dedikasi para asatidz wa asatidzah yang tidak diragukan lagi. Pengabdian mereka sangat besar, keikhlasan mereka dalam mendidik mahasantri begitu besar, dibanding aturan-aturan yang mereka berikan kepada mahasantri. Terbukti, tanpa mengenal lelah, meski tanpa diimbangi materiil yang memadai, mereka tetap saja mendidik dengan penuh semangat.

Disamping itu beliau juga sampaikan bahwa, beliau tidak peduli dengan mereka yang melakukan klaim negatif sepihak kepada IAIN Tulungagung dalam mengelola Ma’had al-Jami’ah, bahwa kelemahan IAIN Tulungagung adalah dalam hal pembinaan keagmaan. Menurut beliau hal itu adalah salah besar. Semaraknya pembinaan keagamaan yang diusung Ma’had al-Jami’ah hingga menyedot perhatian khalayak, salah satunya adalah kegiatan tersebut Dauroh Ta’lim al-Turatsy merupakan bukti kuat untuk menampik klaim miring tersebut. Belum lagi, kemarin Khatmil Qur’an Kubro untuk menutup pembelajaran madin semester gasal, hari ini ada daurah ta’lim, tanggal 18 dimulai daurah tahfidz merupakan bukti kuat akan semakin meningkatnya pembinaan keagamaan di kampus Dakwah dan Peradaban. Beliau mengatakan, “Biarlah kita buruk di mata manusia, tetapi kita dalam pandangan Allah Swt.”

Di akhir sambutannya, kembali beliau memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para asatidz wa asatidzah, dan para mahasantri yang memilih mengaji dan mengkaji ilmu di sela-sela libur semester, kata beliau “Pasti Ini Tidak Akan Sia-Sia”. Akhirnya, beliau membuka acara dauroh Ta’lim secara resmi pukul 08.58 WIB dengaan mengucap “Bismillahirrohmanirrohim.”

Setelah rangkaian sambutan disampaikan, kemudian penyerahan simbolik kitab Minahus Saniyah dan Sulaut Taufiq oleh Wakil Rektor III, Dr. H. Abad Badruzaman, Lc., M.Ag., kepada Ustadz Muhamad Fatoni, M.Pd.I. dan Sulamut Taufiq oleh Mudir Ma’had al-Jami’ah, Dr. K.H. Teguh, M.Ag. kepada Ustadzah Ashima Faidati, M.Sy. Susunan cara terakhir yankni doa yang disampaikan oleh Ustadz Muhamad Fatoni, M.Pd.I. Kemudian pemandu acara menutup acara Pembukaan dauroh ta’lim Al-Turatsy dengan doa kafaratul majlis.