Profil Madin
Link Youtube Profil Madrasah Diniyah UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
Salah satu keunggulan UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung adalah diberlakukannya Program Madrasah diniyah bagi semua mahasiswa. Program ini dilaksanakan oleh UPT Pusat Ma’had Al-Jami’ah sebagai pelaksananya. Program ini dirintis sejak tahun 2016 dan menjadi program wajib bagi semua mahasiswa tahun pertama pada tahun 2017.
Program Madrasah Diniyah terdiri dari dua diarasah, yakni dirasah qur’aniyyah dan dirasah turots. Dirasah Qur’aniyyah adalah program madrasah diniyah yang konsentrasinya adalah pembelajaran Al-Qur’an. Program ini dibagi lagi menjadi tiga, Madin Baca Tulis (BTQ), Madin Tilawah (Seni Baca Al-Qur’an Bi Al-Taghanni), dan Madin Tahfidz (Menghafal Al-Qur’an). Khusus madin Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) dibagi lagi menjadi tiga , BTQ A(bagi yang sudah cukup lancar membaca Al-Qur’an namun masih belum memenuhi standar), BTQ B (bagi yang kurang lancar membaca Al-Qur’an) dan BTQ C (bagi yang masih diperlukan intensif membaca Al-Qur’an).
Adapun Dirasah Turots merupakan madrasah diniyah yang konsentrasinya adalah pendalaman kitab klasik (kitab kuning). Program ini dibagi menjadi 4 jenjang, yakni madin ula, madin wustho, madin ulya dan program khusus musyawirin. Madin ula dikhususkan bagi mahasiswa yang kemampuan membaca Al-Quir’annya sudah memenuhi standar, namun masih mulai belajar kitab turots. Kitab yang dikaji di madin ula adalah aqidatul awam, jurumiyah, taisirul khalaq, mabadi’ fiqh juz 4, dan khulashah nuril yaqin.
Program madin selanjutnya adalah madin wustho. Madin ini setingkat lebih tinggi di atas madin ula. Kitab yang dikajinya adalah imrithi, ta’limul muta’allim, fathul qarib, dan jawahirul kalamiyah.
Di jenjang berikutnya, terdapat madin ulya. Madin ini mengkaji kitab alfiyah ibnu malik, fathul mu’in dan salalimul Fudhala’.
Adapun jenjang madin tertinggi adalah program musyawirin yang dikhususkan bagi mahasiswa yang telah lulus dari pesantren. Untuk program ini dilakukan seleksi ketat, karena proses pembelajaran di dalamnya memang pendalaman dalam pengkajian kitab klasik dengan sistem syawir. Selama satu tahun para peserta akan digembleng dalam mengkaji berbagai isu kontemporer yang berkembang dengan menggunakan kitab-kitab klasik babon sebagai dasar pijakannya. Outcome-nya adalah buku ber-ISBN berisi materi kajian selama mengikuti program musyawirin yang diterbitkan di akhir pembelajaran madin.
Untuk mensukseskan program madrasah diniyah UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung menjalin kerjasama dengan tiga lembaga mitra sebagai pelaksananya. Ketiga lembaga tersebut adalah LP Ma’arif sebagai penanggung jawab dari madin BTQ dan Tilawah, Jam’iyyatul Qurra’ wa Al-Huffadz (JQH) untuk madin Tahfidz, dan Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal) untuk madin ula, wustho, ulya, dan program musyawirin.
Program madin di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung ini menjadi satu-satunya program pengelola Ma’had Al-Jami’ah di PTKIN se-Indonesia yang diberlakukan bagi seluruh mahasiswa. Oleh sebab itu, program ini menjadi salah satu model rujukan nasional dalam pengelolaan Ma’had Al-Jami’ah.
Para mahasiswa yang telah menyelesaikan program madin akan mendapat syahadah. Syahadah tersebut berguna sebagai syarat mengurus semua beasiswa di lingkungan UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung serta sebagai syarat mengajukan ujian komprehensif menjelang ujian skripsi. Bagi mahasiswa yang belum menyelesaikan program ini, maka wajib mengikuti program remidi.
Sejak diberlakukannya program madin ini, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung setidaknya telah meluluskan lebih dari 40.000, alumni madin.