PENUTUPAN DAURAH TAHFIDZ DAN TA’LIM AT-TURASTY MA’HAD AL-JAMI’AH UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG TAHUN AKADEMIK 2024/2025

Tulungagung- Ma’had al-Jami’ah UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung telah melaksanakan Penutupan Daurah Tahfidz dan Ta’lim At-Turatsy Tahun Akademik 2024/2025 pada Selasa, 25 Desember 2024 di Lantai 1 Masjid Baitul Hakim UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Acara ini dimulai pada pukul tujuh pagi. Dihadiri oleh Mudir Ma’had al-Jami’ah, Murobbi/ah dan Musyrifah serta Mahasantri Mukim Ma’had Al-Jami’ah Tahun Akademik 2024/2025 UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Acara ini diawali dengan pra acara tampilan dari grub hadrah “El-Khuzama 2”, pembukaan oleh pembawa acara, kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars UIN, dan Mars Mahad, dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan dilanjutkan dengan do’a. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Mudir Ma’had sekaligus meresmikan penutupan Daurah Tahfidz dan Ta’lim At-Turatsy Tahun Akademik 2024/2025 dengan ditandai penyerahan sertifikat kepada pengajar dan ditutup dengan foto bersama. Do’a dipimpin oleh Syekh Ahmad Abdul Hady Abdul Ghawadz Flifiel, LC dan sambutan disampaikan oleh Mudir Ma’had al-Jami’ah UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Dr. K.H. Zuhri, S. Ag., M. Si. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan sedikit mengenai isi dari kitab-kitab yang telah dikaji selama kurang lebih 2 mingguan ini, yaitu Kitab Arbain Nawawi yang berisi kumpulan hadist pilihan, Kitab Ayyuhal Walad tentang nasehat-nasehat dari Imam Ghazali, Kitab Kado Turots yang menjelaskan praktik fiqih sehari-hari. Beliau juga memberi nasehat bahwa dalam menuntut ilmu kita harus bersabar karena dalam tholabul ilmi pasti kita akan menghadapi tantangan. Beliau mengutip salah satu nadhom Alala yang berbunyi, “dzukain wa hirshin wa isthibaarin wa bulghotin, wa irsyaadu ustaadzin wa thuuli zamaani” yang mana nadhom tersebut menjelaskan bahwa kemanfaatan seseorang menuntut ilmu dapat diperoleh ketika memenuhi syarat-syarat: cerdas, semangat, sabar, ada biaya, mematuhi guru, dan membutuhkan waktu yang lama. Sehingga mahasantri jangan sampai mengeluh dalam proses tholabul ilmi karena akan mengakibatkan hilangnya kemanfaatan ilmu. Lalu beliau menjelaskan bahwa tanda ilmu yang bermanfaat ketika seseorang berhasil membawa manfaat bagi orang lain. Kemudian dilanjutkan penutupan secara resmi dari Mudir Ma’had dengan bacaan hamdalah bersama-sama.