Pengasahan Bakat dalam Pekan Rojabiyah

c

Pekan rojabiyah merupakan agenda tahunan wajib yang dilakukan oleh Ma’had Al-Jamiah IAIN Tulungagung, untuk memfasilitasi bakat-bakat mahasantri pada bidang bahasa, terutama pada bidang bahasa inggris dan bahasa arab karena ma’had IAIN Tulungagung adalah ma’had yang berbasis bahasa.

Tulungagung- Sasikarana (mabna khadijah lt.2) Peserta, sejumlah panitia dan juri tampak memenuhi gedung pascasarjana IAIN Tulungagung lantai 4 dalam ruangan C61 untuk menyemarakkan lomba dua bahasa dalam memeriahkan pekan bulan rajab yang dilaksanakan setiap tahunnya dan pada tahun ini dilaksanakan dilaksanakan pada tanggal 14 Maret 2020, Pascasarjana, lantai 4, ruang C61, Sabtu (14/03) pagi tadi.

Pagi ini mahasantri di sarankan untuk menghandiri sebuah acara yang diadakan oleh ma’had Al-Jamiah IAIN Tulungagung, Acara untuk memperingati bulan rajab dengan nama event rojabiyah ini mengadakan beberapa lomba, salah satu-Nya pidato dua bahasa yaitu bahasa arab dan bahasa inggris. Ini adalah salah satu lomba yang istimewa karena ma’had Al-Jamiah IAIN Tulungagung merupakan ma’had bahasa dimana mahasantri di ajarkan dua bahasa internasional ini setiap harinya, bahkan penerapannya di perketat dengan diadakannya language day setiap hari kamis.

Lomba dua bahasa ini merupakan salah satu fasilitas yang diberikan pihak ma’had untuk mengembangkan bakat mahasantri dalam bidang bahasa, khususnya dua bahasa internasional yakni bahasa Arab dan bahasa Inggris.

Salah seorang mahasantri peserta mengatakan

            “Bahwa lomba pidato bahasa ini dapat lebih melatih kemampuan berbahasanya dan mahasantri lainnya”, dengan tema yang diangkat dari kejadian fenomenal baru-baru ini yakni tentang virus corona dengan judul “Ancaman Virus Corona pada Kesehatan Dunia.

            Lomba pidato dua bahasa ini mengusung empat tema besar yang berkaitan dengan zaman sekarang dan keadaan baru-baru ini yaitu pertama, Corona bagi Ancaman bagi Kesehatan Dunia, ke-Dua Pengaruh Media Sosial bagi pendidikan, ke-Tiga Problematika Banjir bagi Lingkungan Hidup, dan yang terakhir Moderasi Agama bagi Lingkungan Bangsa dan Negara. Para peserta yang diambil dari masing-masing delegasi tiap blok yang berjumlah tujuh belas. Dapat memilih salah satu tema dan menuangkannya dalam pidatonya dengan durasi 5-7 menit.

            Seorang ustadz, Rahman Aulia (37) yang menjadi juri juga memberi tanggapan atas diadakannya lomba ini “bagus sudah diadakannya lomba ini tetapi, kekurangannya terletak pada peserta yang kurang persiapan, volume, intonasi, pernafasan, kontak mata atau mimik wajah dalam penyampaian materi yang masih perlu di benahi, tingkat kematangan peserta, untuk kelebihannya tempat bagus, fasilitas bagus, waktu yang dipakai juga sudah tepat. Harapan saya setelah lomba ini untuk evaluasi peserta agar mereka mengoreksi diri sendiri di compare dengan internasional speacker dan untuk kedepannya semoga lombanya lebih bagus lagi”.