Screenshot_20191225-052642_Gallery

Tulungagung Kabar menggembirakan datang dari salah satu mahasantri Mahad Al-Jamiah IAIN Tulungagung atas nama Ina Toriqotul Muroqobah atau biasa dipanggil Ina dari jurusan Tadris Bahasa Inggris yang berhasil mendapat juara ketiga dalam OLIMPIADE al-Quran&Hadits Tingkat SMA/MA/Pesantren se-Jawa Timur dengan tema Membangun Generasi Unggul dengan Islam Washatiyah yang diselenggarakan oleh Pusat Mahad al-Jamiah Darul Hikmah IAIN Kediri pada Rabu, 18 Desember 2019.
Lomba ini diselenggarakan pastinya untuk menemukan bakat-bakat yang dimilki oleh para pelajar dan mahasiswa/i serta mahasantri yang selanjutnya bisa memotivasi yang lain untuk tampil pula. Apalagi ditengah era digital yang semakin canggih hal-hal yang mengenai keagaman harus terus ditingkatkan guna membentengi diri menyambut perkembangan teknologi.

Demi memperoleh penampilan yang maksimal, pastinya Ina membutuhkan sebuah persiapan yang maksimal pula. Persiapan ini terdiri dari persiapan materi serta persiapan-persiapan lain yang mampu meningkatnya mental bertanding. Dalam persiapan ini, Ina pastinya tidak sendirian tetapi dibantu oleh beberapa ukhti-ukhti (sebutan bagi Musyrifah Mahad IAIN Tulungagung). Persiapan ini dilakukan sejak satu bulan lalu.

Dari acara ini dimulai, sebenarnya sudah ada rasa pesimis dari Ina sendiri atau bahkan ukhti Isna sebagai pendamping. Hal ini dikarenakan peserta sebelumnya membawakan materi yang sama dengan materi yang akan disampaikan Ina. Selain itu, penampilan peserta-peserta lain juga tak kalah memukau dari penampilan Ina sendiri. Namun nyatanya hasil bukanlah ditangan Ina ataupun kepesimisannya. Dengan mengusung materi berjudul Kikir Tanda Pendusta Agama. Ina menyampaikan bahwa tidak boleh menjadi orang kaya yang lupa dengan asalnya dan harus menjadi muslim-muslimah yang kaffah. Alhamdulillah Ina dapat meraih juara ketiga.
Sebagai pendamping, Ukhti Isna turut senang dan bangga terhadap keberhasilan Ina. Dia pun menyampaikan kesan dan harapannya kepada Ina, Yang pastinya saya ikut senang ya, karena awalnya sempat pesimis apalagi setelah tahu ada materi sama yang disampaikan oleh peserta sebelumnya. Harapan saya, semoga hal ini dapat memacu semangat mahasiswa pada umumnya juga mahasantri khususnya dalam mencapai cita-citanya. Dia juga berpesan, Tidak ada alasan menyesali perjuangan. Tidak ada alasan untuk menyerah sebelum mendapat hasil. Jika pun hasil tidak sesuai dengan yang dipikirkan, itu bukanlah salah kita. Semua sudah diatur oleh Maha Berkehendak.

Meskipun ini bukan pertama kalinya bagi Ina memperoleh berbagai penghargaan, karena sebelumnya yang terdekat, Ina mendapatkan juara 1 speech contest dalam acara Hari Santri Nasional di IAIN Tulungagung, tetapi keberhasilan ini tetap memiliki kesan tersendiri karena Ina membawa nama Mahad al-Jamiah IAIN Tulungagung. Seperti yang disampaikan, senang bisa membuktikan kepercayaan dari Mahad al-Jamiah IAIN Tulungagung.

Tak lupa pula Ina mengucapkan terima kasih serta harapannya, Terimakasih telah mempercayai saya untuk mewakili Mahad al-Jamiah IAIN Tulungagung. Semoga bisa membanggakan nama Mahad ke tingkat yang lebih tinggi. Terimakasih pula kepada semua ukhti dan teman-teman terutama lantai 2 Mabna Khadijah Al-Kubra. Saya berharap semoga syiar saya ini bisa bermanfaat bagi orang lain dan dapat meningkatkan bagi diri saya sendiri. Mohon doanya ya semua! (Jrnls/mhd/2019)